News

Benang Layang-Layang Bahayakan Pengendara di Jembatan Patih Masih Banjarmasin

Fenomena bermain layang-layang di sekitar Jembatan Patih Masih, Jalan HKSN, Banjarmasin Utara, kembali menuai keluhan dari warga. Pasalnya, benang layang-layang yang melintang di area tersebut telah menyebabkan sejumlah insiden, termasuk luka serius pada pengguna jalan.

Kasus terbaru menimpa seorang anak perempuan berinisial MAP, yang mengalami luka cukup parah pada bagian mulutnya akibat terjerat benang layang-layang. Akibat luka tersebut, MAP kini harus menjalani tindakan operasi, meski orang tuanya tengah menghadapi keterbatasan biaya.

“Sekarang masih menunggu untuk tindakan operasi,” ungkap sang ayah pada Kamis (10/7/2025).

Belum diketahui secara pasti benang layangan siapa yang melukai anak tersebut. Sebab, setiap sore, terutama selama masa libur sekolah, puluhan anak terlihat bermain layang-layang di sekitar jembatan itu.

Benang Layangan Jadi Ancaman Serius bagi Keselamatan Warga

Benang layangan, terutama yang berbahan nilon atau dilapisi bahan tajam (sering disebut “benang gelasan”), menjadi potensi bahaya yang nyata. Tak sedikit pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor, yang mengalami tergores, terjatuh, bahkan luka serius akibat benang yang melintang di jalan.

Seorang warga, Mariana, mengaku bahwa aktivitas bermain layangan semakin marak sejak dimulainya masa liburan sekolah. Anak-anak biasanya mulai bermain dari pukul 3 sore hingga menjelang malam.

“Setiap sore selalu ramai anak-anak bermain layangan di sekitar jembatan. Kadang mereka juga berlarian mengejar layangan yang putus, itu sangat berisiko, baik bagi mereka maupun pengguna jalan lain,” ujar Mariana.

Imbauan untuk Bermain di Lokasi Aman

Melihat kondisi tersebut, warga berharap ada perhatian lebih dari orang tua dan pihak berwenang untuk mengarahkan anak-anak agar bermain di tempat yang aman dan sesuai. Bermain layang-layang seharusnya dilakukan di lapangan terbuka, jauh dari lalu lintas dan kabel listrik.

“Kalau bisa, anak-anak diarahkan ke lapangan atau area yang luas dan tidak ada kabel listrik atau kendaraan lewat. Ini demi keselamatan mereka sendiri dan pengguna jalan,” tambah Mariana.

Perlu Regulasi dan Pengawasan Lebih Ketat

Insiden ini menjadi pengingat pentingnya regulasi terkait aktivitas bermain di ruang publik, khususnya yang berpotensi mengganggu keselamatan orang lain. Selain pengawasan dari orang tua, aparat setempat atau RT/RW bisa berperan aktif dalam mengedukasi anak-anak tentang bahaya bermain di area yang tidak semestinya.

Pemerintah daerah juga dapat mempertimbangkan pembuatan zona khusus bermain layang-layang, sehingga kegiatan yang menyenangkan ini bisa tetap berlangsung tanpa mengorbankan keselamatan.

admin

Recent Posts

Pulau Kalimantan Selatan Kekayaan Budaya dan Alam

Kalimantan Selatan, salah satu provinsi yang terletak di bagian selatan pulau kalimantan indonesia, menyimpan pesona…

2 bulan ago

Kalimantan Selatan Menuju Perkembangan Pesat di Tahun 2025

Kalimantan selatan , provinsi yang dikenal dengan kekayaan sumbur daya alam dan keberagaman budaya, terus…

2 bulan ago

Prajurit TNI AL Pembunuh Jurnalis Diduga Punya Kekasih Lain Selama 7 Tahun

Baznaskotabanjarbaru.com - Jumran, anggota TNI AL yang menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan terhadap jurnalis sekaligus…

5 bulan ago

Adat Istiadat dan Tradisi Masyarakat Banjar Baru

Tradisi Masyarakat Banjar Baru yang semarak, terletak di jantung Indonesia, merupakan tempat bertemunya berbagai budaya…

8 bulan ago

Mengungkap Tradisi Reog Kota Banjar Baru yang Semarak

Mengungkap Tradisi Reog Kota Banjar Baru yang Semarak Mengungkap Tradisi Reog Ponorogo yang semarak bersinar…

9 bulan ago

15 Ragam Busana Khas Kota Banjarbaru Yang Menjadi Identitas Budaya

Kotabanjarbaru merupakan salah satu kota yang kaya akan budaya dan tradisi, termasuk dalam hal Busana…

11 bulan ago